URBANCITY.CO.ID – Survei Perbankan Bank Indonesia (BI) yang dipublikasikan beberapa hari lalu mengindikasikan, penyaluran kredit baru pada triwulan IV 2024 meningkat dibanding triwulan sebelumnya.
Tercermin dari nilai SBT (Saldo Bersih Tertimbang) penyaluran kredit baru triwulan IV 2024 sebesar 97,9 persen, jauh lebih tinggi dibanding SBT 80,6 persen pada triwulan sebelumnya.
SBT adalah jawaban responden dikalikan dengan bobot kreditnya (total 100 persen), selanjutnya dihitung
selisih antara persentase responden yang memberikan jawaban meningkat dan menurun.
Peningkatan pertumbuhan kredit baru terindikasi bersumber dari kredit modal kerja (SBT 91,7 persen) dan kredit investasi (SBT 88,5 persen). Sementara kredit konsumsi (SBT 62,9 persen) terindikasi lebih rendah dibanding triwulan sebelumnya.
Perlambatan kredit konsumsi disebabkan terutama oleh penyaluran KPR (SBT 53,9 persen) ditambah kredit kendaraan bermotor (SBT 24,2 persen), yang lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya masing-masing dengan SBT 75,9 persen dan SBT 25,9 persen.
Baca juga: Penjualan Rumah Anjlok, Penyaluran KPR Menurun
Prioritas utama responden dalam penyaluran kredit baru pada triwulan I 2025 masih sama dengan periode-periode sebelumnya. Yaitu, kredit modal kerja, diikuti kredit investasi, dan kredit.
Pada kredit konsumsi, penyaluran Kredit Pemilikan Rumah/apartemen (KPR/KPA) masih menjadi prioritas utama, diikuti kredit multiguna dan Kredit Kendaraan Bermotor (KKB).
Sebagai perbandingan, pada triwulan I 2024 SBT penyaluran KPR/KPA tercatat 70,6 persen, kemudian merosot menjadi SBT 56,2 persen pada triwulan II, dan melejit menjadi SBT 75,9 persen pada triwulan III sebelum melorot lagi menjadi SBT 53,9 persen pada triwulan IV.