URBANCITY.CO.ID – Sebanyak 44.000 unit rumah subsidi untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) siap melakukan akad kredit pemilikan rumah (KPR) FLPP pada Januari 2025.
Hal itu diungkapkan Ari T Priyono, Ketua Umum Himpunan Pengembangan Permukiman dan Perumahan Rakyat (Himperra) dalam sambutannya pada Rakernas Himperra 2024 di Jakarta, Kamis (19/12/2024).
“Dari jumlah itu, sekitar 15.000 unit berasal dari pengembang Himperra, di mana 5.000 unitnya siap melakukan akad kredit pada 2 Januari 2025,” kata Ari.
Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait (Ara) dalam sambutannya saat membuka Rakernas tersebut, mengaku senang mendengar kabar itu dan akan mengecek kebenarannya ke bank penyalur KPR.
Ara menyatakan komitmennya mendukung semua usulan dari asosiasi pengembang perumahan, demi suksesnya Program Tiga Juta Rumah yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto.
“Saya sangat senang membantu, saling membantu untuk mewujudkan Program Tiga Juta Rumah. Kita tidak bisa bekerja sendirian,” kata Menteri PKP.
Ia menambahkan, Kementerian PKP berencana meneken Nota Kesepahaman (MoU) dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Dirjen Pajak terkait skema pembiayaan demi suksesnya Program Tiga Juta Rumah.
Tahun 2025 pemerintah sudah mengalokasikan anggaran subsidi FLPP Rp28,17 triliun untuk 220.000 rumah MBR, dengan komposisi pendanaan KPR 75 persen pemerintah dan 25 persen bank penyalur KPR.
“Kami mengusulkan tambahan subsidi FLPP untuk 280.000 unit rumah lagi sehingga total menjadi 500.000 unit tahun depan, dengan komposisi pendanaan 50:50 sehingga total anggarannya menjadi Rp49,22 triliun,” ungkap Menteri PKP.