URBANCITY.CO.ID – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus memacu Industri Kecil dan Menengah (IKM) terutama kerajinan logam untuk menjankau pasar dunia. Salah satunya, menyediakan fasilitas dan pembinaan bisa aktif berinovasi guna mendongkrak daya saing.
Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA) Kemenperin, Reni Yanita mengungkapkan, dinamika kondisi perekonomian global saat ini menuntut IKM kerajinan logam, seperti yang di Tumang ini, bisa juga lebih fokus ke pasar internasional.
“Selain itu, kondisi IKM kerajinan logam di Tumang masih terdapat adanya proses produksi yang dilakukan secara manual, sehingga konsistensi dan kualitas produksinya masih perlu dan berpotensi untuk ditingkatkan lagi,” katanya dikutip Urbancity.co.id, Rabu, 3 Juli 2024.
Baca Juga: Industri Tekstil Paling Pesimis, Kemenperin Minta Permendag 8/2024 Direvisi
Pihaknya telah melaksanakan berbagai rangkaian kegiatan pembinaan bagi IKM kerajinan logam, antara lain pendampingan otomasi proses produksi bagi IKM kerajinan logam di Sentra Kabupaten Boyolali.
“Kami membantu mengatasi permasalahan proses produksi dalam hal pembentukan pattern atau tekstur (penatahan) pelat tembaga yang masih dikerjakan secara manual,” paparnya.
Sehingga,lanjutnya, berdampak pada kurang efektifnya kinerja dan produktivitas para pekerja terutama untuk produk yang memiliki permintaan pasar besar.
Pada tahapan uji coba penggunaan mesin dalam proses produksi, menurut Reni, diperoleh hasil evaluasi yang menunjukkan bahwa terdapat peningkatan kapasitas produksi dan efektifitas waktu kerja, serta penurunan jumlah material terbuang (scrap).