URBANCITY.CO.ID – PT Pertamina (Persero) bertekad memperkuat pengembangan jaringan gas rumah tangga alias jargas, dengan tujuan mempercepat transisi energi di Indonesia.
Saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi XI DPR RI yang membahas penyertaan modal Pemerintah Pusat kepada BUMN, Direktur Keuangan Pertamina Emma Sri Martini mengatakan Pertamina akan terus melakukan optimalisasi pemanfaatan Jargas dan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG) sebagai infrastruktur energi transisi untuk mencapai aspirasi Net Zero Emissions (NZE) di tahun 2060.
BACA JUGA: Niaga dan Transmisi Gas Bumi Sumbang 78%, PGN Bukukan Pendapatan Konsolidasi USD2,69 Miliar
“Ke depan Jargas akan berperan penting dalam konteks transisi energi. Tentunya perlu ada dukungan agar aset jargas berfungsi dan berperan optimal dalam konteks menjalankan transisi energi,” ujar Emma Sri Martini dalam RDP dengan Komisi XI DPR RI di Jakarta, Selasa, 2 Juli 2024.
Emma Sri Martini mengatakan, kehadiran jargas yang dikelola oleh Subholding Gas Pertamina yaitu PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) telah mendorong masyarakat memanfaatkan gas bumi untuk keperluan rumah tangga. Selain itu, gas juga telah dimanfaatkan masyarakat untuk transportasi melalui Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG).
Menurut Emma, Pertamina telah menerima Penyertaan Modal Negara (PMN) Non Tunai periode 2021–2023 berupa sarana dan prasarana Jargas dan SPBG terdiri atas 82 ruas Jargas, 1 SPBG dan 1 paket infrastruktur pipa SPBG.
BACA JUGA: Pertamina Jaga Stok BBM Tetap Stabil Gegara Harga Minyak Dunia Naik