URBANCITY.CO.ID – Pemulihan Permintaan. Rapat Dewan Komisioner Bulanan (RDKB) Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 3 Juli 2024 menyimpulkan, sektor jasa keuangan Indonesia tetap terjaga stabil dan kontributif terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.
Didukung oleh tingkat solvabilitas yang tinggi dan profil risiko yang terkeleola dengan baik (manageable) di tengah masih tingginya ketidakpastian global.
Mengutip keterangan tertulis RDKB OJK Juni 2024 yang dipublikasikan Senin (8/7/2024), perekonomian global secara umum menunjukkan pelemahan, dengan data perekonomian AS (sebagai ekonomi terbesar dunia) tercatat lebih rendah dari ekspektasi di tengah inflasi yang masih sticky.
“Sementara pasar tenaga kerjanya terus termoderasi (menurun), dan kondisi rumah tangga AS cenderung melemah khususnya di segmen menengah-bawah,” tulis RDKB OJK.
Hal ini mendorong pasar global menaikkan ekspektasi pemangkasan Fed Fund Rate (FFR/suku bunga bank sentral AS) sebanyak dua kali tahun ini. Lebih tinggi dari guidance The Fed yang sebanyak satu kali.
Di Eropa perekonomiannya tengah menghadapi tantangan stagnasi pertumbuhan dan tekanan fiskal. Kendati inflasi kembali meningkat, Bank Sentral Eropa (ECB) memutuskan untuk lebih mendorong pertumbuhan ekonomi, dan mengakhiri kebijakan moneter ketat, dengan menurunkan bunga acuan 25 bps menjadi 3,75 persen.
Baca juga: OJK Sebut Tiga Risiko Tertinggi Sektor Jasa Keuangan Indonesia
Sementara di Tiongkok, decoupling demand dan supply masih terus berlangsung di tengah stimulus agresif yang dilakukan oleh otoritas moneter dan fiskalnya.