URBANCITY.CO.ID – Ada cerita menarik di balik penandatanganan nota kesepahaman bersama (MoU) antara Muhammadiyah dengan unit usaha syariah BTN beberapa waktu lalu di Yogyakarta.
Pada persamuhan yang gayeng itu, kedua petingginya bukan hanya saling memuji dan mengapresiasi, juga saling menaruh harap tentang keberlanjutan kolaborasi ke arah kemitraan yang lebih strategis lagi.
Direktur Utama BTN Nixon L.P Napitupulu mengapresiasi peran historis lembaga atau amal usaha Muhammadiyah dalam menggerakkan ekonomi, mengentaskan kemiskinan dan mensejahterakan warga nya.
“Muhammadiyah terbukti memainkan peran sangat penting dalam penerapan prinsip ekonomi syariah di negeri ini. Muhammadiyah melalui lembaga amal dan ekosistem ekonominya juga terus berikhtiar mengikis kesenjangan sosial. Kami mengagumi konsistensi mereka,” kata Nixon dalam pernyataan tertulis setelah pertemuan Yogya.
Baca Juga: PP Muhammadiyah Sambut Baik BTN Merapat Untuk Bersatu Demi Kesejahteraan Ekonomi Umat
Sementara Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah Haedar Nashir menaruh harapan besar kepada lembaga keuangan untuk mengimplementasikan Teologi Al Maun sebagaimana digagas Kyai Ahmad Dahlan, pendiri Muhammadiyah, yang terus diamalkan oleh puluhan juta pengikutnya hingga saat ini.
Teologi yang bersumber dari Surah Alquran ke 107 inilah yang menjadi salah satu filosofi Muhammadiyah dalam menjalankan amaliyah nya sebagai lembaga kemasyarakatan.
“Ekonomi dan keuangan syariah dalam teologi al-Maun harus mampu hadir secara nyata dan makin baik untuk mengangkat harkat, martabat, dan kemajuan UMKM dan memecahkan masalah kemiskinan, kesenjangan sosial, dan problem-problem ekonomi yang sehari-hari dihadapi umat dan masyarakat luas,” kata Haedar waktu itu.