URBANCITY.CO.ID – Presiden Joko Widodo sudah meresmikan dimulainya (ground breaking) pembangunan Moda Raya Terpadu (MRT) Jakarta Lin Timur Barat fase 1 tahap 1 Tomang-Medan Satria, Rabu (11/9/2024).
MRT Lin Timur Barat fase 1 tahap 1 adalah bagian dari MRT Lin Timur Barat yang membentang sepanjang 84,10 km dari Cikarang (Jawa Barat) hingga Balaraja (Banten) melintasi Jakarta, didukung 48 stasiun.
MRT Lin Timur Barat fase 1 tahap 1 membentang sepanjang 24,5 km dari Tomang (Jakarta Barat) hingga Medan Satria (Kota Bekasi, Jawa Barat).
Antara Ujung Menteng (Jakarta) dan Medan Satria, di luar jalur utama, akan dibangun jalur tambahan ke arah utara sepanjang 5,9 km sebagai akses Depo di Rorotan, Jakarta Utara, sehingga total jalur yang dibangun menjadi 30,4 km.
MRT Tomang-Medan Satria didahulukan pembangunannya karena potensi penumpangnya paling tinggi.
Pj. Gubernur Jakarta Heru Budi usai ground breaking menyatakan, pembangunan MRT Lin Timur-Barat didanai pinjaman JICA (Jepang) dan co-financing Bank Pembangunan Asia (ADB), dengan skema pendanaan replikasi dari MRT Lin Utara Selatan fase 1 (Lebak Bulus-Bundran HI) dan 2A (Bundaran HI-Kota).
MRT Lin Utara Selatan membentang dari Lebak Bulus (Jakarta Selatan) hingga Ancol (Jakarta Utara). MRT Lin Utara Selatan fase 1 Lebak Bulus-Bundaran HI (22 km) sudah beroperasi sejak Maret 2019. MRT Lin Utara Selatan fase 2 A Bundaran HI-Kota (5,8 km) sedang dibangun, fase 2 B dalam proses studi kelayakan.
“Kementerian Perhubungan bertindak sebagai executing agency (dalam pinjaman itu), Pemerintah Jakarta sebagai implementing agency, dan PT MRT Jakarta sebagai sub-implementing agency,” ungkap Heru seperti dikutip keterangan tertulis MRT Jakarta.