URBANCITY.CO.ID – Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) akan terus mendorong peningkatan penyaluran KPR subsidi dengan skim Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP).
KPR FLPP dinilai dibutuhkan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) untuk membelirumah pertama dengan harga dan angsuran terjangkau.
Menurut Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait, program KPR FLPP yang disubsidi pemerintah dan disalurkan perbankan itu sangat bagus dan perlu ditingkatkan targetnya.
“Banyak masyarakat yang memanfaatkan skim pembiayaan itu untuk membeli rumah subsidi dengan harga terjangkau,” kata Maruarar (Ara) usai diskusi dengan direksi BTN dan sejumlah asosiasi pengembang perumahan di Jakarta beberapa hari lalu.
KPR FLPP yang disalurkan pemerintah sejak 2010 (zaman pemerintahan Presiden SBY), dinilai Ara sangat baik untuk mendukung program 3 juta rumah yang dicanangkan Presiden Prabowo.
Terutama karena bunganya ringan, hanya 5 persen per tahun fix selama masa kredit, dan masa atau jangka waktu (tenor) kreditnya panjang hingga 20 tahun.
Pembangunan rumah subsidi yang dibiayai KPR FLPP dilakukan pengembang real estate, dengan harga rumah ditetapkan pemerintah sesuai zonasi. Sedangkan penyaluran KPR FLPP dilakukan melalui perbankan.
Baca juga: Tok! Kuota Resmi Ditambah, Target Penyaluran KPR FLPP 2024 Jadi 200.000
Tahun ini target penyaluran KPR FLPP dialokasikan untuk 200.000 rumah dengan anggaran subsidi Rp24,3 triliun, tahun depan 220.000 rumah dengan anggaran Rp28,2 triliun.