URBANCITY.CO.ID – Hasil Survei Orientasi Bisnis Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (SBPO) yang dirilis awal pekan ini, bukan hanya mengungkapkan perkiraan kinerja perbankan Indonesia pada triwulan IV 2024, tapi juga tanggapan para bankir terhadap pemerintahan Presiden Prabowo Subianto yang dilantik 20 Oktober 2024.
Menurut para responden yang disurvei OJK, terbentuknya pemerintahan baru pasti berpengaruh baik terhadap perekonomian maupun kinerja perbankan Indonesia.
Presiden Prabowo misalnya, menargetkan pertumbuhan ekonomi bisa 8 persen tahun depan. Target itu jelas berdampak positif terhadap kinerja perbankan Indonesia, karena pertumbuhan ekonomi itu akan mendorong permintaan kredit.
Beberapa program pemerintahan baru seperti makan bergizi gratis dan food estate, juga akan mendorong perkembangan beberapa sektor seperti pendidikan, kesehatan dan pertanian.
Berkembangnya sektor-sektor tersebut akan meningkatkan daya beli masyarakat, yang berdampak positif pada terhadap permintaan kredit, baik kredit produktif maupun kredit konsumtif.
Baca juga: Kelas Menengah dan Daya Beli Lemah, Perbankan Pesimis Capai Target Penyaluran Kredit
Tapi, menurut responden, pengaruh pemerintahan baru belum akan langsung terasa atau masih terbatas dampaknya pada triwulan IV-2024, karena pada triwulan awal pemerintahan baru biasanya masih dalam tahap transisi kebijakan.
“Perubahan ekonomi secara makro baru akan terasa pada triwulan berikutnya, setelah ada kebijakan yang
jelas dan implementasinya mulai berjalan,” tulis hasil SBPO tersebut.