Banyak pertanyaan muncul mengenai bagaimana masa depan Jakarta setelah tidak lagi menjadi ibu kota negara. Muncul kekhawatiran mengenai kelangsungan aktivitas bisnis di Jakarta ke depan, mengingat posisinya selama ini sebagai pusat ekonomi terbesar di Indonesia.
Ferry Salanto, Head of Research Colliers Indonesia, perusahaan konsultan properti, menyatakan, serelah tidak lagi menjadi ibu kota negara digantikan Ibu Kota Nusantara (IKN), Jakarta diproyeksikan menjadi lebih layak huni.
Alasannya, dengan tidak lagi menjadi ibu kota negara, kemacetan lalu lintas di Jakarta akan berkurang, yang selanjutnya mempengaruhi peningkatkan nilai propertinya di berbagai area.
Memang, pemindahan ibu kota ke IKN akan membuat banyak gedung pemerintah di Jakarta kosong, yang makin menambah kekosongan ruang perkantoran yang saat ini sudah mencapai hampir 2,5 juta m2.
“Tapi, kekosongan gedung-gedung pemerintah di lokasi-lokasi strategis itu, dapat menciptakan peluang baru untuk pengembangan properti komersial di dalam kota Jakarta,” kata Ferry seperti dikutip keterangan tertulis Colliers Indonesia beberapa hari lalu.
Menurut Colliers, Jakarta dengan infrastrukturnya yang berkembang pesat dan sejarah ekonomi yang kuat, akan tetap menjadi magnet investasi bagi pelaku bisnis domestik dan internasional.
“Sebagai kota terbesar dan pusat ekonomi nasional, Jakarta memainkan peran penting dalam ekonomi Indonesia melalui sektor perdagangan, informasi dan komunikasi, industri, dan keuangan,” jelas Ferry.
Baca juga: Jakarta Sudah Keluar dari Middle Income Trap, Indonesia Masih Jauh