URBANCITY.CO.ID – Ketua Komisi Pengaqwas Persaingan Usaha (KPPU) M Fanshurullah Asa mengusulkan rumah-rumah yang dibangun dalam program 3 juta rumah, menggunakan gas alam untuk memasak dan bukan gas elpiji (LPG) seperti saat ini.
Untuk itu Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) perlu menggagas pembangunan jaringan gas rumah tangga, yang akan memasok gas alam ke rumah-rumah penduduk.
Suplai gas alam terbilang melimpah di Indonesia dan harganya juga lebih murah. Dengan cara itu, negara dengan keterbatasan anggarannya bisa menghemat devisa dan subsidi energi, wabil khusus LPG 3 kg yang sebagian besar masih diimpor.
“Untuk program 3 juta rumah, kami mengusulkan pemerintah membangun jaringan gas (rumah tangga),” kata Fanshurullah saat menerima kunjungan Menteri PKP Maruarar Sirait (Ara) di Jakarta akhir pekan lalu.
Ia menyebutkan, tanpa perubahan signifikan dalam penggunaan gas untuk rumah tangga, subsidi LPG akan terus membebani anggaran negara dan menguras devisa.
Menanggapi gagasan KPPU tersebut, Menteri Ara menyatakan akan mengkajinya, serta mendiskusikannya dengan kementerian terkait dan para pemangku kepentingan (stakeholder) di sektor perumahan.
“Kita akan pelajari, saya juga akan berdiskusi dengan menteri ESDM. Kalau perlu nanti kita buat diskusi stakeholder perumahan untuk mendengarkan presentasi KPPU mengenai ide itu,” ujar Ara. Ia menambahkan, pemerintah harus terus berpikir membuat kebijakan yang pro kepada rakyat, negara, dan dunia usaha.
Gagasan membangun jaringan gas alam untuk rumah tangga sudah mencuat sejak zaman Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).