URBANCITY.CO.ID — Konferensi Ekonomi dan Keuangan Islam Internasional untuk Pembangunan Berkelanjutan (IFESDC) 2025 resmi dibuka hari ini di Kantor Pusat Bank Dunia, menyoroti upaya global untuk memerangi kemiskinan dan mendorong kesejahteraan bersama melalui prinsip-prinsip ekonomi dan keuangan Islam.
Mengusung tema “Memberantas Kemiskinan dan Meningkatkan Kesejahteraan untuk Pembangunan Berkelanjutan,” konferensi ini mempertemukan para pembuat kebijakan, akademisi, dan pemimpin industri dari seluruh dunia. Konferensi ini diselenggarakan oleh Ikatan Muslim Indonesia di Amerika (IMAAM) bekerja sama dengan Universitas Tazkia dan Sakinah Finance, serta didukung oleh Direktur Eksekutif Southeast Asia Voting Group (EDS16) dari Grup Bank Dunia.
Baca juga : Milad ke-33, Bank Muamalat Ingin Jadi yang Terbaik Jalankan Maqashid Syariah
Salah satu sesi penting di Hari Pertama adalah sesi panel CEO, Rektor dan Regulator, dimana Dr. Sutan Emir Hidayat, Direktur Infrastruktur Ekosistem Syariah, KNEKS (Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah – Indonesia), menyampaikan presentasi berjudul “Policy Approaches to Support Digital Halal Startups.” Ia menekankan perlunya ekosistem nasional yang komprehensif yang memungkinkan usaha digital halal untuk berkembang dan terintegrasi dengan rantai nilai domestik dan global.
“Jika kita ingin keuangan syariah dan industri halal mendukung dampak pembangunan yang nyata, kita harus membangun ekosistem yang kondusif untuk startup—dari inkubasi dan kerangka regulasi hingga akses pasar,” kata Dr. Sutan Emir Hidayat, yang menegaskan komitmen Indonesia untuk menjadi pusat halal global.