URBANCITY.CO.ID – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) melaksanakan kegiatan Forum Edukasi dan Temu Bisnis Keuangan Syariah (FEBIS) dan Santri Cakap Literasi Keuangan Syariah (SAKINAH) di Pondok Pesantren API Tegalrejo, Magelang, Jawa Tengah, Senin (20/10), sebagai upaya memperkuat literasi keuangan syariah dan kemandirian ekonomi UMKM.
Baca juga: OJK Minta Perbankan Blokir 27.395 Norek Terindikasi Judol
Kegiatan yang juga merupakan peringatan Hari Santri Nasional ini dihadiri oleh Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Pelindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari Dewi, serta Ketua PBNU Bidang Ekonomi Fahmy Akbar Idries, Pengasuh Pondok Pesantren APIAsri Tegalrejo K.H. Achmad Izzudin, serta diikuti oleh lebih dari 2.000 santri dan 79 pelaku UMKM.
Friderica menyampaikan bahwa pesantren memiliki potensi besar dalam menggerakkan ekonomi umat melalui literasi keuangan dan kewirausahaan.
“OJK berkomitmen membangun kemandirian umat melalui penguatan ekosistem ekonomi syariah. Pesantren bukan hanya pusat pendidikan agama, tetapi juga motor penggerak ekonomi umat yang berperan penting dalam mewujudkan kesejahteraan sosial dan kemandirian ekonomi masyarakat,” kata Friderica.
Lebih lanjut, Friderica menjelaskan bahwa keuangan syariah memiliki tiga karakter utama yang selaras dengan tujuan pembangunan nasional, yakni mendorong pemerataan ekonomi, memperkuat stabilitas perekonomian, dan mewujudkan sistem keuangan yang inklusif bagi seluruh lapisan masyarakat. Ia menegaskan, ketiga nilai tersebut menjadi dasar penting bagi OJK dalam memperluas literasi dan inklusi keuangan syariah agar manfaatnya dapat dirasakan oleh seluruh umat.