URBANCITY.CO.ID – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus memperkuat peran sektor jasa keuangan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi daerah yang inklusif dan berkelanjutan, khususnya di kawasan timur Indonesia.
Demikian disampaikan Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae dalam pertemuan dengan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Badan Musyawarah Perbankan Daerah (BMPD) Provinsi NTT dan Perhimpunan Bank Perekonomian Rakyat Indonesia (Perbarindo) Provinsi NTT di Kantor OJK NTT, Jumat (17/10).
Dian menjelaskan bahwa sektor perbankan masih memiliki peluang besar dalam pengembangan usaha di Nusa Tenggara Timur (NTT), seiring dengan meningkatnya kinerja ekonomi dan potensi sektor unggulan daerah.
“NTT memiliki fondasi ekonomi yang kuat dan terus menunjukkan tren positif. Ini menjadi momentum bagi industri perbankan untuk lebih aktif menyalurkan pembiayaan ke sektor-sektor produktif yang berdaya saing,” kata Dian.
Dari sisi kinerja, industri perbankan di Nusa Tenggara Timur (NTT) terus menunjukkan perkembangan yang stabil dengan potensi pertumbuhan lebih besar ke depan. Hingga Agustus 2025, aset perbankan tumbuh sebesar 4,04 persen, penyaluran kredit meningkat 1,52 persen, dan Dana Pihak Ketiga (DPK) naik 5,96 persen.
Rasio kredit terhadap dana pihak ketiga (LDR) tercatat 120,37 persen, mencerminkan tingginya kebutuhan pembiayaan untuk mendorong aktivitas ekonomi daerah. Sementara itu, rasio kredit bermasalah (NPL) sebesar 4,10 persen masih berada dalam batas yang terkelola, dengan ruang perbaikan melalui peningkatan kualitas pembiayaan dan penguatan manajemen risiko.