URBANCITY.CO.ID – Universitas Ibnu Chaldun (UIC) Jakarta menegaskan komitmennya terhadap visi “Dikti Berdampak” melalui pelaksanaan Wisuda Tahun Akademik 2024/2025 di Jakarta.
Momentum tersebut tidak hanya menjadi perayaan akademik, tetapi juga simbol transformasi pendidikan tinggi yang berorientasi pada integritas, tanggung jawab sosial, dan kontribusi nyata bagi bangsa.
Rektor Universitas Ibnu Chaldun, Dr. Hj. Rahmah Marsinah, SH, MM, MH dalam sambutannya menekankan bahwa perguruan tinggi kini dituntut untuk tidak hanya mencetak lulusan cerdas secara akademik, tetapi juga berkarakter kuat dan berwawasan kebangsaan.
“Ilmu tanpa akhlak hanyalah kepandaian yang kosong. Kampus ini berkomitmen menanamkan nilai integritas dan semangat pengabdian kepada masyarakat agar ilmu yang dipelajari benar-benar berdampak,” ujarnya.
Rahmah juga menjelaskan bahwa UIC telah melakukan transformasi organisasi berdasarkan Statuta 2025 dengan mengonsolidasikan sejumlah fakultas untuk memperkuat tata kelola dan daya saing akademik.
Langkah ini merupakan implementasi nyata semangat “Dikti Berdampak”, di mana perguruan tinggi diarahkan untuk lebih efisien, relevan dengan kebutuhan masyarakat, dan adaptif terhadap perubahan zaman.
Ketua Umum Yayasan Pembina Pendidikan Ibnu Chaldun (YPPIC), Dr. H. Edy Haryanto, S.H., M.H, menyampaikan bahwa wisuda bukanlah akhir, melainkan awal dari tanggung jawab sosial seorang sarjana.
“Sebagaimana diajarkan Ibnu Chaldun, ilmu pengetahuan tidak hanya untuk kepentingan pribadi, tetapi untuk kemaslahatan umat. Pendidikan harus menghasilkan perubahan sosial dan peradaban yang lebih maju,” katanya.
Ia juga mengajak para lulusan untuk menjaga ikatan dengan almamater dan terus berkontribusi dalam membesarkan kampus. “Universitas Ibnu Chaldun adalah rumah intelektual. Mari kita jadikan kampus ini pusat gagasan yang membawa kemanfaatan bagi bangsa,” tambahnya.
Sementara itu, Agung Permana Nurrahman perwakilan LLDikti Wilayah III, dalam sambutannya mengapresiasi langkah-langkah strategis UIC yang sejalan dengan arah kebijakan nasional pendidikan tinggi.
Menurutnya, “Dikti Berdampak” menuntut universitas tidak hanya menghasilkan lulusan berkualitas, tetapi juga menghadirkan inovasi dan kontribusi konkret terhadap pembangunan nasional, baik di bidang ekonomi, sosial, maupun kebudayaan.
Dalam wisuda ini juga digelar orasi Ilmiah oleh Analis Kebijakan Utama Bidang Jianbang Lemdiklat Polri Irjen Pol. Dr. Andry Wibowo, S.I.K., M.H., M.Si.
Irjen Pol Dr Andry Wibowo yang juga dikenal sebagai seorang intelektual itu menyampaikan orasi ilmiah berjudul ‘Revitalisasi Nilai-Nilai Patriotisme, Pancasila dan Profesionalisme Pada Pendidikan Indonesia’.
Ia menyoroti pentingnya pendidikan tinggi sebagai benteng moral bangsa di tengah arus globalisasi dan krisis nilai.
“Bangsa ini tidak akan runtuh karena perang atau krisis ekonomi, tetapi akan hancur jika kehilangan nilai-nilainya. Maka pendidikan tinggi harus menjadi pusat revitalisasi moral dan patriotisme bangsa,” ujarnya dalam orasi ilmiah yang disambut antusias sivitas akademika.
Andry menekankan bahwa konsep Dikti Berdampak harus diwujudkan dengan memperkuat pendidikan karakter dan profesionalisme. “Patriotisme modern bukan lagi perang fisik, melainkan perjuangan moral dan intelektual. Pendidikan harus melahirkan generasi yang berjuang dengan ilmu dan integritas,” tegasnya.
Acara wisuda yang di gelar di Gedung Ardhya Garini, Halim Jakarta Timur ini diikuti oleh 369 wisudawan Strata 1 dan 37 wisudawan tingkat Magister.
Turut dihadiri oleh guru besar dan orang tua wisudawan, suasana khidmat menyertai penyerahan ijazah kepada ratusan lulusan dari berbagai fakultas, termasuk Fakultas Ilmu Sosial, Ekonomi dan Bisnis, Fakultas Hukum dan Humaniora, Fakultas Agama Islam, Fakultas Sain dan Ilmu Kesehahatan serta Sekolah Pascasarjana.
Transformasi Organisasi
Dalam kesempatan gelaran Wisuda ini, Rahmah Marsinah juga menjelaskan bahwa terhitung tahun akademik 2025/2026, berdasarkan STATUTA Tahun 2025 yang ditetapkan oleh YPPIC pada tanggal 11 Juni 2025, komposisi fakultas di UIC telah berubah menjadi;
1. Fakultas Sains dan Kesehatan, mengelola: Program Studi Farmasi dan Program Studi Agroteknologi
2. Fakultas Ilmu Sosial, Ekonomi dan Bisnis, mengelola: Program Studi Ilmu Administrasi Publik, Program Studi Ilmu Komunikasi dan Program Studi Manajemen
3. Fakultas Agama Islam, mengelola: Program Studi Pendidikan Agama Islam, Program Studi Komunikasi Penyiaran Islam, Program Studi Perbankan Syariah, dan Program Studi Ahwal Syakhsiyah
4. Fakultas Hukum dan Humaniora, mengelola: Program Studi Ilmu Hukum
5. Sekolah Pascasarjana, mengelola: Program Studi Magister Hukum
“Kami berharap dengan adanya konsolidasi ini akan makin memperkuat tata kelola dan daya saing akademik UIC. Kedepan kami berharap UIC dapat melahirkan wisudawan yang makin kompeten dan berdaya saing global,” pungkasnya. (**)