URBANCITY.CO.ID – Saat ini sekitar 10,75% dari total populasi Indonesia atau 29,7 juta jiwa adalah orang lanjut usia (lansia). Sebab itu Indonesia sudah mulai dianggap sebagai negara dengan masyarakat yang menua. Ke depan jumlah lansia itu akan makin bertambah seiring makin lamanya harapan hidup manusia Indonesia.
Menurut konsultan properti Colliers Indonesia, kian meningkatnya jumlah lansia itu merupakan peluang bagi pengembang real estate dan investor. Mereka bisa menawarkan hunian yang disertai dengan layanan perawatan lansia. Investor bisa bermitra dengan operator berpengalaman, untuk menggarap sektor yang belum banyak disentuh ini.
“Tahun 2050 diprediksi hampir seperempat populasi Indonesia adalah lansia. Secara bersamaan kelas menengah makin bertumbuh, yang akan mendorong permintaan hunian lansia, sehingga menciptakan pasar baru di sektor properti,” kata Ferry Salanto, Head of Research Colliers Indonesia, seperti dikutip keterangan tertulis Colliers Indonesia baru-baru ini.
Ia menyatakan, investasi dalam pengembangan hunian lansia menawarkan berbagai keuntungan, dan lebih kebal terhadap resesi, karena melayani pasar berbasis kebutuhan. Menurut Colliers, hunian lansia dapat didefinisikan sebagai komunitas eksklusif untuk para lanjut usia, yang menawarkan kesempatan menikmati usia tua dengan dukungan sumber daya yang membuat hidup mereka lebih berkualitas.
Hunian lansia ditargetkan untuk individu berusia 60 tahun atau lebih, menyediakan hunian disertai fasilitas seperti layanan bersih-bersih rumah plus berbagai kegiatan berbasis komunitas. Terkait pengembangan hunian lansia itu, Colliers juga menyebut pentingnya dukungan pemerintah.