Dia membandingkan beberapa koneksi perjalanan di dalam negeri berdasarkan pilihan jadwal penerbangan yang ada saat ini melalui jalur darat dan laut. Ia mencontohkan perjalanan antara titik paling timur dan barat Indonesia, dari Banda Aceh di Sumatera ke Merauke di Papua Barat. Melalui udara, perjalanan tercepat saat ini memakan waktu 13 jam 35 menit dengan dua kali transit, sementara melalui darat dan laut perjalanan memakan waktu sekitar 11 hari.
BACA: Garuda Indonesia Menjadi Penerbangan Resmi MotoGP Mandalika 2024, Siapkan 8 Ribu Kursi Penerbangan
Anand menambahkan, bahkan untuk beberapa rute pendek seperti Jakarta ke Denpasar, menggunakan moda transportasi selain penerbangan akan bisa memakan waktu hampir 24 jam.
Lanjut Anand, untuk membuka rute baru, A220 lorong tunggal generasi terbaru akan menjadi pilihan yang sempurna bagi maskapai penerbangan di Indonesia.
“A220 memiliki jangkauan terbang paling jauh jika dibandingkan dengan pesawat manapun di kategori ukurannya. Pesawat ini akan memungkinkan dibukanya penerbangan langsung tanpa henti antara dua titik di seluruh kepulauan Indonesia. Selain itu, pesawat ini juga hanya membutuhkan landasan pacu yang pendek sehingga memungkinkan maskapai untuk membuka jaringan penerbangan baru untuk melayani masyarakat di daerah yang lebih terpencil.”
BACA: Hub Space 2024 Tawarkan Promo Tiket Penerbangan Murah
“A220 dengan seluruh kemampuannya itu, juga memiliki tingkat konsumsi bahan bakar dan emisi karbon yang secara signifikan lebih rendah, sehingga berkontribusi pada ambisi keberlanjutan Indonesia tanpa mengorbankan pertumbuhan ekonomi.”