URBANCITY.CO.ID – Pekan lalu kualitas udara di wilayah Jabodetabek mengalami peningkatan signifikan hingga mencapai level “bersih dan segar”.
Tingkat PM2.5 (partikel halus di udara yang memiliki diameter kurang dari 2,5 mikrometer) di Jakarta turun hingga di bawah angka 10, menjadikannya salah satu yang terendah dan sebanding dengan kota-kota terbersih di dunia.
Sabtu pagi (7/12/2024) situs IQAir mencatat Air Quality Index (AQI) Jakarta berada di angka 69 atau masuk kategori “sedang”.
Vice President Public Relations PT Kereta Api Indonesia (KAI) Anne Purba menyatakan, perbaikan kualitas udara itu tidak hanya bergantung pada fenomena alam, tapi juga ada peran aktif masyarakat dalam mendukung transportasi ramah lingkungan.
Salah satunya dengan menggunakan moda transportasi kereta api dalam bermobilitas, yang berkontribusi signifikan dalam mengurangi emisi karbon dan polusi udara di Jabodetabek.
Sepanjang Januari-November 2024 KAI Group mencatat total 333.371.342 penumpang yang memanfaatkan layanan transportasi kereta api di wilayah Jabodetabek.
“Pencapaian itu mencerminkan tingginya kepercayaan masyarakat terhadap moda transportasi massal yang ramah lingkungan, efisien, dan berkelanjutan yang dikelola KAI Group,” kata Anne melalui keterangan tertulis pekan lalu.
Baca juga: Hingga Juli 330.088 Wisman Gunakan Kereta Api Jarak Jauh
Dari total penumpang KAI di Jabodetabek itu, sebanyak 299.329.042 adalah penumpang kereta komuter atau commuterline Jabodetabek.
Selebihnya sebanyak 18.891.719 adalah penumpang LRT Jabodebek, 9.714.046 penumpang kereta jarak jauh dan lokal yang dioperasikan KAI Daerah Operasi 1 Jakarta, dan 5.436.535 penumpang kereta cepat Whoosh.