URBANCITY.ID – PT Bank DKI resmi membentuk Kelompok Usaha Bank (KUB) dengan PT Bank Maluku Malut (BMM), Rabu (5/6), sebagai bagian dari strategi ekspansi dan konsolidasi BPD nasional. Penandatanganan berlangsung di Balai Kota Jakarta, disaksikan oleh Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung, Gubernur Maluku Hendrik Lewerissa, Gubernur Maluku Utara Sherly Tjoandra, serta Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae.
Direktur Utama Bank DKI, Agus Haryoto Widodo, menyebut kerja sama ini sebagai langkah penting dalam transformasi Bank DKI menjadi bank yang sehat, kuat, dan siap melantai di bursa.
“Melalui kerja sama ini, Bank DKI akan memperluas penetrasi pasar, memperkuat struktur bisnis, serta meningkatkan kontribusi terhadap penguatan ekonomi daerah. Ini adalah bagian dari investment story kami menuju IPO,” kata Agus.
Sebagai Pemegang Saham Pengendali Kedua di BMM, Bank DKI akan mendampingi penguatan tata kelola, manajemen risiko, pengembangan SDM, serta sistem teknologi dan bisnis BMM, sejalan dengan prinsip GRC terintegrasi.
Baca Juga: Bank DKI Menyikapi Proses Hukum Terkait Kredit kepada PT Sritex
Pramono Anung menyebut konsolidasi ini sebagai langkah nyata membangun Indonesia dari pinggiran.
“Kami melihat kerja sama ini bukan hanya soal modal, tapi juga semangat untuk membangun Indonesia dari pinggiran secara nyata, dengan Jakarta berperan sebagai enabler,” ujarnya.
Gubernur Maluku Hendrik Lewerissa menekankan pentingnya kolaborasi ini dalam mempercepat transformasi layanan keuangan di daerah.