China baru saja mencatat pencapaian penting dalam dunia bioteknologi dengan lahirnya bayi yak hasil kloning pertama. Bayi yak ini lahir melalui operasi caesar pada Kamis, 10 Juli, di pusat pembiakan yak yang terletak di Damxung, Daerah Otonom Xizang, di wilayah barat daya negara tersebut.
Tim peneliti melaporkan bahwa bayi yak yang memiliki bulu hitam ini lahir dengan berat 33,5 kilogram, yang lebih berat dibandingkan rata-rata bayi yak baru lahir. Saat dikunjungi pada hari berikutnya, Jumat, 11 Juli, reporter dari Xinhua melaporkan bahwa anak yak tersebut sudah bisa berjalan dan dalam kondisi sehat.
Proyek kloning ini merupakan hasil kolaborasi antara ilmuwan dari Universitas Zhejiang, pemerintah lokal Damxung, dan Institut Biologi Dataran Tinggi Xizang. Para peneliti menggunakan teknologi kloning sel somatik dan seleksi genom utuh untuk menciptakan yak ini.
Fang Shengguo, pemimpin tim dari Universitas Zhejiang, menjelaskan bahwa teknologi ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas genetik yak dan membangun sistem pembiakan yang unggul untuk peternakan di dataran tinggi Xizang.
Baca Juga : Toyota bZ3X: Mobil Listrik Canggih Berbasis SUV China, Harga Terjangkau
Yak merupakan spesies yang hanya ditemukan di Dataran Tinggi Qinghai-Xizang dan menjadi sumber penghidupan utama bagi masyarakat penggembala lokal, serta memiliki peran penting dalam ekosistem setempat.