Bentrok Antarkampung di Ambon: Rumah Terbakar dan Kepala Desa Dianiaya

Suasana mencekam di Ambon setelah bentrok antar kampung, dengan rumah-rumah yang terbakar. (Dok : CNN Indonesia)
Suasana mencekam di Ambon setelah bentrok antar kampung, dengan rumah-rumah yang terbakar. (Dok : CNN Indonesia)

URBANCITY.CO.ID – Di Ambon, Maluku, terjadi bentrok antara warga antarkampung pada Selasa, 19 Agustus. Kejadian ini mengakibatkan sejumlah rumah dirusak dan dibakar oleh massa. Pantauan di lokasi menunjukkan api membakar rumah-rumah warga di pinggir jalan Desa Hunut, Kecamatan Teluk Ambon.

Tak hanya rumah, kantor desa juga menjadi sasaran pembakaran. Bentrokan ini diduga berawal dari perkelahian antara pelajar dari Desa Hunut dan Desa Hitu, yang berujung pada tewasnya seorang pelajar akibat tusukan.

Hingga saat ini, aparat keamanan bersenjata lengkap masih bersiaga di lokasi untuk meredam emosi warga yang marah dan terus menyerang karena rumah-rumah mereka dibakar. Suasana di lokasi masih mencekam, dengan suara tembakan dan api yang terus berkobar. Polisi masih berjaga di perbatasan antara Desa Hunut dan Desa Hitu, sementara mobil pemadam kebakaran dari Pemkot Ambon dikerahkan untuk memadamkan api.

Seorang warga bernama Alber mengaku tidak mengetahui penyebab pasti dari penyerangan tersebut. Ia menjelaskan bahwa rumah-rumah mulai dibakar sekitar pukul 14.00 WIT. “Kami tidak tahu masalah apa, tapi kami dengar berawal dari perkelahian siswa atau anak di STM, katanya ada anak yang tewas karena ditusuk. Kami tidak tahu pelaku siapa, tiba-tiba mereka datang bakar rumah-rumah kami,” ujarnya.

Baca Juga : Sri Mulyani Siapkan Rp3,4 Triliun untuk Insentif PPN DTP Perumahan 2026

Alber juga menambahkan bahwa selain rumah, kantor desa ikut dibakar, dan kepala desa dianiaya saat berada di kantor. Menurut data sementara, sekitar tujuh rumah telah dibakar, dan jumlahnya diperkirakan akan bertambah. “Ada tujuh rumah di sini, di pinggir jalan sini, tapi di sana ada juga dibakar, tapi belum tahu jumlah berapa,” katanya.

Selain kerusakan pada rumah, beberapa warga juga mengalami luka akibat serpihan bom molotov dan busur panah. Situasi di lokasi masih sangat tegang, dengan massa saling serang di atas tanjakan gunung, membawa peralatan seperti tombak, busur, dan bom molotov.

Polisi yang bersenjata lengkap terlihat berusaha menghalau massa, sementara mobil pemadam kebakaran bolak-balik mengambil air untuk memadamkan api. Hingga saat ini, pihak kepolisian belum memberikan keterangan resmi mengenai bentrokan tersebut. Wali Kota Ambon, Bodewin Wattimena, juga terlihat turun ke lokasi untuk meninjau keadaan.

Related Posts

Add New Playlist

Are you sure want to unlock this post?
Unlock left : 0
Are you sure want to cancel subscription?