URBANCITY.CO.ID – Kendati bunga acuan BI Rate dipertahankan relatif tinggi, 6,25 persen, dan belum akan diturunkan dalam waktu dekat, Bank Indonesia (BI) mencatat pertumbuhan kredit pada triwulan II 2024 tetap tinggi sebesar 12,36 persen (yoy).
Pertumbuhan kredit dobel digit itu didorong oleh kuatnya baik sisi penawaran maupun permintaan. Menurut keterangan tertulis hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia 16-17 Juli 2024, Rabu (17/7/2024), penyaluran kredit didukung pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) triwulan II 2024 sebesar 8,45% (yoy).
Kemudian juga karena berlanjutnya strategi realokasi alat likuid ke kredit oleh perbankan, serta dukungan Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM) Bank Indonesia.
Transmisi kebijakan moneter juga berjalan makin baik. Suku bunga pasar uang IndONIA bergerak di sekitar BI-Rate, yaitu 6,15 persen pada 16 Juli 2024.
Semua itu, jelas BI, membuat suku bunga perbankan tetap terjaga dan mendorong pertumbuhan kredit. Bunga deposito 1 bulan dan bunga kredit pada Juni 2024 tercatat masing-masing 4,63 persen dan 9,25 persen. Relatif stabil dibanding bulan sebelumnya.
Baca juga: Pertumbuhan Pembiayaan Syariah Mengalahkan Kredit Konvensional
BI menyatakan, dari sisi permintaan, pertumbuhan kredit dipengaruhi oleh permintaan dari korporasi sejalan dengan kinerja penjualan yang tetap tinggi, dan kemampuan bayar yang tetap kuat.
Permintaan kredit dari rumah tangga juga tetap stabil, terutama dari kelas menengah-atas, seiring dengan ekspektasi penghasilan yang terjaga.