URBANCITY.CO.ID – Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyatakan 5 tantangan perekonomian Indonesia, menyusul terpilihan Donald Trump sebagai presiden Ameruka Serikat (AS).
Perry menyatakan hal itu dalam Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) 2024 di Jakarta akhir pekan lalu, yang mengambil tema “Sinergi Memperkuat Stabilitas dan Transformasi Ekonomi Nasional”.
PTBI 2024 dihadiri Presiden Prabowo Subianto serta para pimpinan lembaga negara, kementerian, lembaga keuangan, lembaga internasional, para duta besar, akademisi, dan lain-lain.
Ke-5 tantangan itu adalah, melambatnya pertumbuhan ekonomi global dan meredupnya prospek perbaikan ekonomi 2025 dan 2026.
Kemudian, melambatnya penurunan inflasi global, bahkan berisiko naik pada 2026, karena adanya gangguan rantai pasok global dan perang dagang.
Berikutnya, bunga bank sentral AS The Fed diperkirakan menurun tapi lebih kecil dari perkiraan, dan imbal hasil (yield) surat utang pemerintah AS, US Treasury (UST) Note, meningkat tinggi menjadi 4,7 persen pada 2025 dan 5 persen pada 2026.
Yield UST tinggi, indeks dolar AS pun menguat dari 101 ke 107, dan modal asing portofolio ramai-ramai keluar dari negara-negara berkembang dan kembali ke AS, yang membuat nilai tukar mata uang global merosot termasuk rupiah.
Baca juga: Jumlah Uang Beredar Terus Menurun, Konfirmasi Ekonomi yang Melemah
Menurut Perry, dengan kebijakan Trump yang inward looking “American First”, antara lain melalui penetapan tarif masuk yang tinggi untuk produk dari sejumlah negara/kawasan yang selama ini mencatat surplus perdagangan besar dengan AS, ekonomi AS akan meningkat.