Baca juga: Bank Indonesia Naikkan Bunga Acuan BI Rate Jadi 6,25%
Sementara kelompok volatile food mencatatkan deflasi 0,31% secara bulanan (mtm), dibanding Maret yang mengalami inflasi 2,16%. Deflasi kelompok volatile food itu disumbang terutama oleh komoditas cabai merah, beras, telur ayam ras, dan cabai rawit. Harga berbagai komoditas pangan itu turun terutama dipengaruhi oleh berlangsungnya musim panen, khususnya komoditas aneka cabai dan beras. Deflasi lebih lanjut tertahan oleh inflasi komoditas bawang merah, tomat, dan bawang putih.
Sedangkan secara tahunan (yoy) kelompok volatile food mengalami inflasi 9,63% (yoy), menurun dibanding Maret sebesar 10,33%. “Ke depan inflasi volatile food diprakirakan kembali menurun, seiring berlanjutnya musim panen, serta didukung oleh sinergi pengendalian inflasi TPIP dan TPID melalui GNPIP di berbagai daerah,” tulis keterangan tersebut.
Inflasi kelompok administered prices (harga diatur pemerintah) meningkat pada April secara bulanan 0,62%, dibanding Maret yang tercatat 0,08%. Hal itu terutama dipengaruhi oleh inflasi tarif angkutan udara, angkutan antarkota, dan sigaret kretek mesin (SKM), seiring dengan peningkatan mobilitas saat libur Lebaran, dan berlanjutnya transmisi kenaikan cukai hasil tembakau. Secara tahunan (yoy) inflasi kelompok administered prices tercatat 1,54%, meningkat dibanding Maret yang hanya 1,39%.
Dapatkan Informasi Menarik Lainnya di GOOGLE NEWS