URBANCITY.CO.ID – Bulan Inklusi Keuangan (BIK) 2024 yang digelar Otoritas Jasa Keuangan (OJK) selama Oktober, mencatat capaian berupa pembukaan 9.509.528 akses produk/layanan keuangan (rekening) baru. Naik 19,82 persen dibanding capaian BIK 2023.
“Capaian itu juga melebihi target kenaikan 10 persen yang kami canangkan saat Kick off BIK 2024 di Balikpapan, 5 Oktober lalu,” kata Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Pelindungan Konsumen OJK Friderica “Kiki” Widyasari Dewi, melalui keterangan tertulis akhir pekan ini.
Kiki menyebutkan, selama BIK 2024 diselenggarakan 6.137 kegiatan atau meningkat 3.286 kegiatan dibanding BIK 2023, dengan total peserta 6.478.027 atau meningkat 4.636.670 peserta dibanding BIK 2023. Sebanyak 661 kegiatan dilakukan Kantor OJK di daerah bekerja sama dengan pemangku kepentingan terkait.
BIK 2024 yang mengusung tema “Akses Keuangan Inklusif, Wujudkan Masyarakat Produktif”, diselenggarakan OJK di seluruh Indonesia bersama kementerian/lembaga terkait serta pelaku usaha jasa keuangan sejak 2016, untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan masyarakat.
BIK merupakan program OJK yang juga menjadi program Dewan Nasional Keuangan Inklusif (DNKI), sebagai implementasi Gerakan Nasional Cerdas Keuangan (GENCARKAN) yang dicanangkan tanggal 22 Agustus 2024, dengan target inklusi keuangan 98 persen tahun 2045.
BIK 2024 diisi dengan edukasi keuangan melalui seminar/webinar, industri jasa keuangan goes to school/Campus, klinik konsultasi produk dan/atau layanan jasa keuangan, training of trainers/facilitators, dan outreach program, untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan masyarakat.