URBANCITY.CO.ID – PT Bank Negara Indonesia (JK:BBNI) (Persero) Tbk menyalurkan pembiayaan hijau senilai Rp74 triliun hingga Juni 2025, mencatat pertumbuhan sebesar 22,7% dalam empat setengah tahun terakhir.
Nilai tersebut setara 9,7% dari total kredit yang disalurkan BNI dan menjadi bagian dari komitmen perseroan dalam mendukung transisi menuju ekonomi rendah karbon.
Wakil Direktur Utama BNI, Alexandra Askandar, mengatakan bahwa pembiayaan hijau merupakan bagian integral dari strategi keberlanjutan bank pelat merah tersebut.
“Kami dari BNI sebagai salah satu bank pemerintah tentunya memiliki komitmen yang kuat dalam mendukung transisi ke low carbon economy, khususnya juga dalam penyaluran pembiayaan hijau,” ujar Alexandra, dalam acara “Penguatan Sinergi Pembiayaan Hijau dalam Mendukung Transisi Ekonomi Berkelanjutan” di Jakarta, Jumat, 8 Agustus 2025.
Baca juga: BNI Perkuat Ekosistem Perdagangan Digital UMKM di Pasar Pademangan
Selain pembiayaan hijau, portofolio berkelanjutan BNI tercatat mencapai Rp185,2 triliun atau 24,3% dari total kredit. Pertumbuhan ini ditopang sejumlah inisiatif, antara lain pembentukan unit khusus untuk transisi energi serta penerbitan green bond sebesar Rp5 triliun pada 2022 dan sustainable bond senilai sama pada Juli 2025.
BNI juga menjalankan program sustainability-linked loan yang menargetkan debitur korporasi dengan komitmen integrasi prinsip ekonomi hijau dalam operasional bisnis. Hingga kini, pembiayaan melalui skema ini telah mencapai Rp5,7 triliun untuk lima sektor prioritas.