Dengan lain perkataan, literasi yang baik akan membuat kamu tidak sekedar FOMO (Fear of Missing Out) dalam berinvestasi, melainkan benar-benar mengerti.
Destry menambahkan, peranan investor muda sangat penting. Terlebih saat ini kondisi perekonomian global dan domestik masih diselimuti ketidakpastian. “Dengan makin besarnya basis investor dalam negeri terutama kaum muda, sektor keuangan kita akan lebih stabil dan sehat,” ujar Destry.
Baca juga: BNI Investor Daily Summit 2024,Direktur BNI Bagi-bagi Tips Memilih Investasi Sesuai Profil Risiko
Sementara Suahasil menyatakan, investasi harus menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari kaum muda. Untuk itu kaum muda perlu terus belajar dan meningkatkan literasi keuangannya termasuk mengenai investasi.
Alasannya ada tiga. Pertama, meningkatnya literasi keuangan akan makin memperkuat kemandirian finansial. Kedua, literasi keuangan yang baik memungkinkan pengambilan keputusan investasi yang bijak. “Ketiga kita bisa mengelola keuangan dengan lebih baik bila punya literasi keuangan yang cukup,” kata guru besar FEB UI itu.
Terkait investasi, Suahasil menyebut Surat Berharga Negara (SBN) Ritel yang diterbitkan pemerintah sebagai salah satu pilihan investasi yang aman, dengan imbal hasil (yield) lebih besar daripada deposito.
“Saat ini SBN Ritel telah menjangkau 875 ribu investor, termasuk kaum muda. Ke depan pemerintah terus berupaya agar SBN Ritel lebih mudah diakses, khususnya oleh kaum muda. Jangan takut memulai berinvestasi,” pungkas Suahasil.