Hasil dari kegiatan ini sangat positif, terlihat dari antusiasme peserta yang mengikuti seluruh sesi dan memberikan umpan balik yang baik. Mereka merasa mendapatkan banyak manfaat, terutama dalam pengelolaan keuangan dan pemasaran.
Tumpang Muhammad menambahkan, “Kami berharap program pembinaan UMK ini dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian lokal di Ubud. Ke depan, kami akan terus berupaya untuk mengembangkan program-program serupa di daerah lain di Indonesia.”
Baca Juga: Juni 2024 Rampung, Brantas Kebut Tol Bayung Lencir – Tempino Seksi 3 Jambi
Komitmen Brantas Abipraya terhadap pembangunan berkelanjutan tercermin dalam berbagai program TJSL yang dilaksanakan, termasuk pembinaan UMK di Ubud.
Melalui program ini, Brantas Abipraya berkontribusi pada pencapaian beberapa tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), seperti SDG 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi), SDG 9 (Industri, Inovasi, dan Infrastruktur).
Kemudian, SDG 11 (Kota dan Permukiman yang Berkelanjutan), SDG 12 (Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab), dan SDG 17 (Kemitraan untuk Mencapai Tujuan).
Dengan demikian, Brantas Abipraya tidak hanya berkontribusi dalam pembangunan infrastruktur fisik, tetapi juga berperan aktif dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan yang sejalan dengan tujuan global.
“Hal ini pun sejalan dengan Asta Cita Presiden Prabowo, yaitu meningkatkan lapangan kerja yang berkualitas, mendorong kewirausahaan, mengembangkan industri kreatif,” tutup Tumpang Muhammad. (*)
Dapatkan Informasi Menarik Lainnya di GOOGLE NEWS