*Abdul Muntolo* (45), salah satu peserta Mudik Gratis BRI asal Kranji – Bekasi, mengungkapkan rasa terima kasihnya atas kesempatan untuk pulang kampung dan berlebaran bersama keluarga. Pria yang berprofesi sebagai pedagang pecel lele di Pasar Kranji ini akan melakukan perjalanan mudik ke Surabaya. “Ini adalah kali kedua saya bersama keluarga ikut mudik gratis BRI. Program ini sangat membantu, terutama karena biaya tiket yang mahal. BRI sangat mempermudah nasabah, terutama kami pedagang kaki lima,” kata Abdul yang ditemui bersama istri dan tiga anaknya.
Abdul juga mengaku sangat terbantu oleh BRI, tidak hanya melalui program mudik gratis, tetapi juga melalui pinjaman KUR BRI yang telah ia ambil selama beberapa tahun terakhir. “Saya awalnya meminjam KUR sebesar 10 juta, dan terakhir kemarin 50 juta yang sudah lunas. Ini membantu saya untuk membuka cabang pecel di beberapa tempat. Terima kasih BRI, jualan aman, mudik nyaman,” pungkas Abdul dengan penuh syukur.
Hal senada diungkapkan oleh *Suyoto*, peserta mudik gratis BRI dengan tujuan akhir Klaten. Pria yang bekerja sebagai pegawai toko listrik di Benhil – Jakarta Pusat ini melakukan perjalanan mudik gratis sendirian. “Saya sudah menjadi nasabah BRI sejak tahun 1989, tetapi baru ikut mudik bersama BRI tahun ini. Saya sangat senang, meskipun ekonomi sedang sulit, BRI tetap memberangkatkan kami pulang kampung. Mudik gratis BRI sangat meringankan beban, apalagi dengan fasilitas pemeriksaan kesehatan, souvenir, dan uang saku untuk perjalanan,” kata pria kelahiran Klaten tahun 1955 ini dengan penuh rasa syukur.