URBANCITY.CO.ID – Bank Tabungan Negara (BTN) menargetkan pertumbuhan kredit, laba bersih, dan perolehan dana pihak ketiga (DPK) antara 8 sampai 12 persen tahun ini dibanding 2023. Hal itu disampaikan Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) BTN di Jakarta kemarin.
RUPST BTN menyetujui banyak agenda, seperti pembagian deviden, tantiem direksi dan komisaris, perubahan anggaran dasar, dan perubahan susunan pengurus. RUPST BTN menyetujui pemberhentian dengan hormat Ahdi Jumhari Luddin (alm) dan M Yusuf Permana sebagai Komisaris. Kemudian mengangkat Adi Sulistyowati sebagai komisaris independen dan Bambang Widjanarko sebagai komisaris.
Selain itu RUPST BTN juga menyetujui penambahan satu posisi direksi baru dengan mengangkat Muhammad Iqbal sebagai Direktur SME & Retail Funding. “Jajaran pengurus baru perseroan akan membuat BTN makin optimistis melanjutkan transformasi yang telah berjalan sebelumnya, dalam rangka pencapaian visi perseroan menjadi The Best Mortgage Bank in Southeast Asia pada tahun 2025,” kata Nixon.
Baca juga: Menteri BUMN: BTN Harus Biayai Lebih Banyak Rumah
Tahun ini, Nixon menyebutkan, BTN menargetkan pertumbuhan kredit dan pembiayaan, perolehan dana pihak ketiga, serta laba bersih sekitar 8 persen sampai 12 persen dibanding tahun lalu. “Sedangkan rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) gross ditargetkan terjaga di kisaran 3,2 persen hingga tiga persen. Berikut ini adalah susunan Dewan Komisaris dan Direksi BTN yang baru.