Selain itu, untuk pelaksanaan pembangunan juga didukung oleh kolaborasi Wika-Sedin. Kolaborasi antar BUMN ini menunjukkan langkah strategis dalam mendukung hilirisasi di industri petrokimia dan pertahanan yang menjadi basis operasional PT Dahana dan Pupuk Kaltim guna mendorong pertumbuhan perekonomian Indonesia.
Amonium nitrat merupakan bahan baku utama produksi bahan peledak, sehingga diperlukan jaminan suplai yang memadai untuk menjaga keberlangsungan operasional perusahaan.
Baca Juga: Dunia Sedang Tidak Baik-Baik Saja, Presiden Jokowi: KSSK Harus Respon Cepat Perubahan Global
Selain itu, amonium nitrat juga bisa digunakan sebagai bahan baku pupuk NPK yang berbasis nitrat dan asam nitrat. Kebutuhan Amonium Nitrat sebagai bahan baku peledak industri pertahanan sudah semakin tinggi.
Amonium Nitrat juga dapat dimanfaatkan sebagai produk pertambangan, dan konstruksi, srta bahan baku pupuk NPK. Selain itu, Asam Nitrat yang merupakan produk turunannya memiliki peran penting dalam pemurnian logam mineral di smelter.
Tiap tahun permintaan akan komoditas ini semakin bertambah. Pada 2024, permintaan terhadap amonium nitrat diproyeksikan mencapai 580.000 ton.
Dengan hadirnya pabrik amonium nitrat berkapasitas 75.000 MTPY ini diharapkan dapat memenuhi sekitar 12 persen permintaan amonium nitrat dalam negeri.
Baca Juga: BNI Investor Daily Summit 2023, Ini Pesan Presiden Jokowi
Langkah strategis ini tidak hanya memberikan solusi terhadap meningkatnya permintaan, tetapi juga menjadi bagian dari strategi Kementerian BUMN lewat Pupuk Kaltim dan Dahana dalam mengurangi ketergantungan pada bahan baku impor. Skaligus memperkuat industri petrokimia dan pertahanan nasional.