Dian menjelaskan, saat ini secara umum bunga simpanan di perbankan meningkat, yang didorong oleh peningkatan suku bunga acuan setahun terakhir.
Kendati demikian, pergerakan rerata suku bunga kredit cenderung flat, bahkan menurun dibandingkan tahun sebelumnya. “Bank lebih memprioritaskan menjaga kualitas kredit ketimbang menaikkan bunga (kendati profitabilitasnya jadi berkurang,” tutur Dian.
Baca juga: Risiko Masih Tinggi, BI Pertahankan BI Rate 6,5 Persen
Penyaluran kredit perbankan sendiri masih tinggi, per Juli 2024 mencapai 12,4 persen, kendati likuiditas di pasar agak mengetat karena kenaikan bunga acuan BI Rate sejak setahun terakhir.
Akibatnya, likuiditas perbankan mengalami sedikit penurunan. Namun secara umum, kata Dian, likuiditas perbankan itu masih cukup memadai, dengan rasio AL/NCD 113,49 persen dan rasio AL/DPK 25,56 persen, di atas threshold.
“Berdasarkan hasil Survei Orientasi Bisnis Perbankan OJK (SBPO) triwulan III-2024, jumlah alat likuid perbankan pada akhir 2024 diproyeksikan meningkat, sehingga likuiditas perbankan tetap terjaga,” pungkas Dian.
Dapatkan Informasi Menarik Lainnya di GOOGLE NEWS