URBANCITY.CO.ID – Kementerian Perhubungan mempercepat pembenahan di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP), menyusul tewasnya Putu Satria Ananta Rustika, salah satu taruna di sekolah di bawah Kemenhub itu, di tangan seniornya Tegar Rafi Sanjaya (21) awal Mei lalu. Fokus pembenahan memutus mata rantai kekerasan antar taruna/taruni senior dan junior.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyatakan hal itu usai mengunjungi keluarga Alm. Putu Satria Ananta Rustika di Klungkung, Bali, kemarin (9/5/2024). Menhub menyampaikan rasa duka cita mendalam sekaligus penyesalan dan permohonan maaf kepada keluarga Putu, atas peristiwa kekerasan di STIP Jakarta yang menewaskan taruna STIP itu.
“Kami sangat menyesalkan terjadinya kekerasan di STIP Jakarta. Ini menjadi duka yang mendalam dan sebuah titik bahwa kami harus melakukan perubahan pada pendidikan vokasi di bawah Kementerian Perhubungan,” kata Menhub seperti dikutip keterangan tertulis Biro Komunikasi dan Informasi Publik (BKIP) Kemenhub pada hari yang sama.
Dalam jangka pendek, Kemenhub akan menerapkan moratorium penerimaan taruna di STIP, dan mengoptimalkan penerimaan taruna di sekolah pelayaran lain di bawah Kementerian Perhubungan. “Selain itu melarang berbagi aktivitas yang dapat menhttps://urbancity.co.id/wp-content/uploads/2019/10/Post-1.pngg terjadinya perundungan, termasuk salah satunya menghilangkan atribut kepangkatan dan sebutan senior junior di sekolah,” jelas Menteri Budi Karya.
Dalam jangka menengah, laporan-laporan berbasis digital yang mengurangi interaksi fisik akan dioptimalkan, dengan meningkatkan kualitas pengasuh taruna, serta pemisahan interaksi taruna antar angkatan dan menghilangkan atribut seragam. “Pembenahan juga akan dilakukan di sekolah-sekolah lain yang berada di bawah BPSDM Kementerian Perhubungan,” tegas Menhub.




