Pada 2022 jumlah desa yang mendaftar naik dua kali lipat menjadi 3.419 desa wisata dan pada 2023 mencapai angka yang lebih mengesankan yakni 4.573 desa wisata.
Baca Juga: Wisata Kuliner Bandung, Wastukencana Sajikan Khas Nusantara – Eropa
“Hingga saat ini sudah terdapat 4.812 desa wisata yang terdaftar dalam Jaringan Desa Wisata (Jadesta),” imbuh Menparekraf Sandiaga Uno.
Sepanjang perjalanannya, Kemenparekraf/Baparekraf juga menjalankan program “Kampanye Sadar Wisata 5.0” yang secara khusus fokus pada pembangunan kesadaran dan pengembangan mentalitas serta karakter produktif masyarakat desa.
Sehingga masyarakat mampu secara mandiri dan berkelanjutan dalam mengelola serta mengembangkan potensi desa wisata. “Di sini kita tidak hanya merayakan pencapaian sebelumnya, tetapi juga menantang diri kita sendiri untuk berpikir lebih luas lagi,” katanya.
ADWI 2024 mengangkat tema “Desa Wisata Menuju Pariwisata Hijau Berkelas Dunia” di mana pariwisata hijau merupakan visi untuk masa depan pariwisata Indonesia.
Baca Juga: Aplikasi Productive+, Media Belajar Digital Kaum Disabilitas
Pariwisata Hijau bukan hanya tentang lingkungan, tapi juga pariwisata yang berkelanjutan, yang tidak hanya menguntungkan secara ekonomi, tetapi juga meminimalkan dampak negatif, menjaga, dan melestarikan lingkungan dan budaya lokal.
Seperti tahun-tahun sebelumnya, desa wisata yang ingin bergabung dalam program ini dapat melakukan pendaftaran melalui website www.jadesta.kemenparekraf.go.id.
Kemudian, para peserta yang sudah terdaftar akan dikurasi menjadi 50 desa wisata terbaik untuk divisitasi oleh Menparekraf dan dinilai langsung oleh dewan juri. Penilaian akan dilakukan berdasarkan pada 5 kategori.