URBANCITY.CO.ID – Apendi (72), nelayan senior di Desa Sedari, Karawang, telah puluhan tahun mengandalkan laut sebagai sumber penghidupan.
Meski sudah memiliki lima anak dan sejumlah cucu, ia tetap setia menjalani profesi ini, meski diakuinya pendapatan nelayan sangat bergantung pada musim.
“Kalau lagi ada, ya lebih. Kalau lagi kosong, ya kosong. Musiman lah kalau nelayan,” ujarnya.
Setiap kali melaut, Apendi biasanya berangkat subuh untuk mencari udang, lalu kembali sekitar pukul tujuh pagi.
Hasil tangkapan berupa campuran ikan dan udang, yang kemudian dijual melalui tengkulak setempat.
Untuk sekali berangkat, ia menghabiskan sekitar 150 ribu rupiah untuk pembelian solar.
Sayangnya, di Desa Sedari belum ada kelompok nelayan yang menyediakan BBM bersama, sehingga para nelayan membeli langsung di toko terdekat yang berada di sekitar dermaga perahu.
Apendi mengakui, ketika hasil tangkapan banyak, pendapatan bisa mencukupi kebutuhan rumah tangga.
Namun, di musim sepi atau saat tidak memiliki modal untuk membeli solar, ia terpaksa tidak melaut. [Fajar]