URBANCITY.CO.ID – Hasil survei konsumen yang dipublikasikan Bank Indonesia, Senin (10/6/2024) mengungkapkan, konsumen mulai mengurangi belanja. Ini kabar yang tidak kondusif, karena konsumsi masyarakat merupakan penyumbang utama pertumbuhan ekonomi (PDB).
Menurut keterangan tertulis BI yang disampaikan melalui Asisten Gubernur/Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono itu, pada Mei 2024 rata-rata proporsi pendapatan konsumen untuk konsumsi (average propensity to consume ratio), mengalami penurunan dibanding bulan sebelumnya.
Yaitu, dari 73,6% menjadi 73,0%. “Rata-rata porsi konsumsi terhadap pendapatan terpantau menurun pada responden dengan pengeluaran Rp2,1-Rp4 juta per bulan,” tulis keterangan tersebut.
Baca juga: Konsumen Optimis dengan Kondisi Ekonomi, Penjualan Eceran Tetap Kuat
Sementara proporsi pembayaran cicilan utang dibanding penghasilan (debt to income ratio), mengalami peningkatan dari 9,7% menjadi 10,3%. Porsi cicilan pinjaman terhadap pendapatan itu terindikasi meningkat pada hampir semua tingkat pengeluaran responden.
Kabar baiknya, proporsi pendapatan konsumen yang disimpan (saving to income ratio) masih relatif stabil dibandingkan proporsi pada bulan sebelumnya, yaitu sebesar 16,6%. Dengan kata lain kondisi “mantab” alias makan tabungan di tengah masyarakat saat ini masih cukup terkendali.
Dapatkan Informasi Menarik Lainnya di GOOGLE NEWS