Cinity jauh dari hiruk pikuk kawasan industri, karena berada di zona hunian, bukan zona industri. Berbeda dengan proyek berskala besar lain di Bekasi dan Cikarang, yang merupakan kombinasi kawasan industri dan hunian.
Itulah alasan SPS Group menyebut Cinity “the only township 500 ha in Cikarang”. Sebagai township, Cinity akan dilengkapi aneka fasilitas kota termasuk pusat bisnis.
Ming Liang menyatakan, selain untuk hunian, sebanyak 80 ha lahan Cinity dialokasikan untuk kawasan pusat bisnis (CBD), 22 ha green belt, 25 ha thematic semi-outdoor mall, 18-hole golf course, area komersial, sentra pendidikan hingga tingkat universitas, kesehatan, dan lain-lain.
Untuk makin mempermudah aksesnya, Cinity akan membangun stasiun KRL di kawasannya. “Rencana itu sudah masuk dalam agenda PT KAI tahun 2025. Pembangunan stasiun sendiri di Cinity memungkinkan, karena jaraknya dari Stasiun Cikarang pas dua kilometer,” ungkap Ming.
Baca juga: Jepang Kucurkan Utang Rp14,5 Triliun untuk MRT Jakarta Tomang-Medan Satria
Selain itu Cinity juga akan membangun akses tol langsung ke jalan tol Jakarta-Cikampek, sehingga pengendara dari Cinity bisa mencapai exit tol Gabus dalam 5 menit saja.
Cinity juga bekerja sama dengan JR Connexion mengadakan bus dengan pola buy the service (BTS), untuk menghubungkan Stasiun KRL Cikarang dengan Stasiun Cinity sampai kawasan pusat pemerintahan Kabupaten Bekasi di selatan (koridor utara-selatan).
“Yang sekarang sudah eksis kan koridor akses timur-barat (Cikarang-Bekasi-Jakarta) melalui KRL dan jalan tol. Nah, kita sekarang membuka koridor akses utara-selatan,” tutur Ming.