Sementara tagihan bersih kepada pemerintah pusat tumbuh 12,3 persen (yoy), menurun dibanding 12,5 persen pada Agustus 2024 (yoy), dan 15,9 persen pada Juli 2024 (yoy).
Sedangkan aktiva luar negeri bersih terkontraksi 0,3 persen (yoy), setelah terkontraksi 1,1 persen pada Agustus 2024 (yoy) dan terkontraksi 0,1 persen pada Juli 2024 (yoy).
Baca juga: Lapor Pak Prabowo! Bukan Hanya Manufaktur, Kinerja Dunia Usaha Secara Umum Menurun
Uang beredar adalah indikator aktivitas ekonomi. Peningkatan jumlah uang beredar mengindikasikan meningkatnya transaksi dan aktivitas ekonomi.
Salah satu petunjuk aktivitas ekonomi itu adalah penyaluran kredit. Data BI menyebutkan, penyaluran kredit September 2024 tumbuh lebih lambat dibanding Agustus.
Begitu pula tagihan bersih kepada pemerintah pusat pada periode yang sama, tumbuh jauh lebih lambat. Aktiva luar negeri bersih bahkan masih terkontraksi yang mengurangi likuiditas di pasar.
Artinya, pada September 2024 ekonomi makin lemot. Banyak orang masih wait and see, menahan belanja dan ekspansi, menunggu terbentuknya pemerintahan baru dan melihat kebijakannya.
Pada triwulan IV (Oktober-Desember) likuiditas dan aktivitas ekonomi mungkin akan meningkat lebih pesat. Apalagi ada pilkada serentak dan perayaan hari besar keagamaan/libur panjang akhir tahun. Momen ini biasanya meningkatkan jumlah uang beredar.
Dapatkan Informasi Menarik Lainnya di GOOGLE NEWS