URBANCITY.CO.ID – Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait menyampaikan penyaluran Kredit Pemilikan Rumah dengan skema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (KPR FLPP) mampu membantu masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) memiliki hunian layak dan terjangkau.
Karena itu, dirinya berjanji kepada ekosistem perumahan di Indonesia untuk terus melanjutkan dan meningkatkan target program pro rakyat tersebut sekaligus mendorong capaian Program 3 Juta Rumah tahun depan.
“Kita semua kan sudah melihat dengan jelas bahwa program KPR FLPP ini bagus untuk sektor perumahan di Indonesia. Kementerian PKP juga butuh dukungan dari berbagai ekosistem perumahan baik pengembang dan perbankan untuk mendorong Program 3 Juta Rumah tahun depan,” ujar Menteri PKP Maruarar Sirait di sela-sela kegiatan Penandatanganan Perjanjian Kerjasama Pembiayaan FLPP dan Tapera Tahun 2024 antara BP Tapera dengan Bank Penyalur dan Komitmen Bersama Sukseskan Program 3 Juta Rumah di Jakarta, Senin (23/12/2024).
BACA: 44.000 Rumah MBR Siap Akad KPR Januari 2025
Menteri PKP menyatakan program KPR FLPP sangat bagus dan perlu dilanjutkan dengan sejumlah perubahan kebijakan terkait proporsi pemerintah dan perbankan sebagai penyalur KPR. Jika sebelumnya proporsi pemerintah 75:25 maka ke depan diupayakan bisa berubah menjadi 50:50.
“Sebagai Menteri PKP tentu saya harus objektif. Program KPR FLPP yang sudah bagus tentu kita usahakan proporsinya pemerintah dan perbankan 50:50 sehingga targetnya bisa lebih ditingkatkan dari 220.000 menjadi 330.000 unit rumah subsidi,” terangnya.