Terkait perubahan proporsi, dirinya Maruarar sudah mengecek Non Performing Loan (NPL) perbankan perihal KPR FLPP dan ternyata untuk KPR FLPP dibawah 1% bahkan ada yang 0%.
BACA: Bantu Rakyat Miliki Rumah Subsidi, Menteri Maruarar Ingin FLPP Dimulai Awal Tahun Depan
Sebagai informasi NPL adalah pinjaman bank yang mengalami kegagalan pembayaran atau terlambat dibayarkan oleh peminjam. NPL dapat menjadi indikator risiko kredit yang dihadapi lembaga keuangan dan efisiensi manajemen risikonya
“Sudah saya cek dari perbankan tadi kan ya dari kredit macetnya ternyata di bawah 1%, malah ada yang 0% ya. Kemudian dari konsumennya juga happy, ya pengembangnya juga oke, banknya oke. Ini Makanya kita kenapa bikin usulan 50:50 supaya makin banyak yang bisa mendapatkan di program ini,” tandasnya.
Komisioner BP Tapera Heru Pudyo Nugroho menyatakan, pihaknya siap mendukung Kementerian PKP dalam mensukseskan Program 3 Juta Rumah. Apalagi saat ini banyak masyarakat dan pengembang dari berbagai asosiasi pengembang yang berminat dan mengusulkan agar kuota KPR FLPP bisa ditingkatkan.
BACA: Jelang Tutup Tahun, Menteri Maruarar Siapkan Tim Khusus Buat Cek Rumah Subsidi
Berdasarkan data BP Tapera, selama 15 tahun penyaluran KPR FLPP sejak 2010 hingga 20 Desember 2024 telah mencapai 1.598.879 unit rumah dengan nilai KPR Rp151,22 triliun.
Sedangkan penyaluran KPR FLPP periode 20 Oktober 2024 sejak Kabinet Merah Putih dilantik hingga 20 Desember 2024 telah mencapai 35.399 unit senilai Rp4,45 triliun dengan rincian KPR FLPP sebanyak 34.420 unit senilai Rp4,27 triliun dan KPR Tapera 979 unit senilai Rp0,18 triliun.