URBANCITY.CO.ID – Aset neto Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) Syariah Muamalat per kuartal I 2024 mencapai Rp1,7 triliun yang ditopang oleh peningkatan partisipasi nasabah, serta optimalisasi portofolio investasi dengan pertumbuhan return investasi sebesar 6,5%. Adapun hasil usaha setelah pajak DPLK Syariah Muamalat pada periode yang sama mencapai Rp23 miliar, meningkat sebesar 36,6% secara year on year (yoy). Hal ini mencerminkan efisiensi operasional dan strategi investasi yang efektif.
Executive Director DPLK Syariah Muamalat Wang Wardhana mengatakan, DPLK Syariah Muamalat menargetkan pertumbuhan aset neto mencapai Rp2 triliun pada akhir tahun ini. Untuk mencapai target tersebut pihaknya akan terus memperkuat strategi diversifikasi portofolio dan re-balancing secara aktif. Selain itu, DPLK Syariah Muamalat akan meningkatkan akuisisi peserta baru dan kualitas layanan, serta mengembangkan produk-produk inovatif yang sesuai dengan kebutuhan pasar.
“Kami terus berupaya untuk memberikan imbal hasil yang kompetitif dan berkelanjutan melalui investasi yang aman dan produktif. DPLK Syariah Muamalat optimistis dapat mencapai target yang telah ditetapkan dan memberikan kontribusi positif bagi kesejahteraan para peserta dana pensiun di Indonesia,” ujarnya.
Baca Juga : Masya Allah, Tabungan Payroll Bank Muamalat Melonjak 369 Persen
DPLK Syariah Muamalat menawarkan tiga paket investasi yaitu Paket A (Konservatif), Paket B (Moderat), dan Paket C (Agresif). Adapun rata-rata imbal hasil yang diberikan oleh DPLK Syariah Muamalat adalah sebesar 6,36% per tahun.