URBANCITY.CO.ID – Dalam dunia yang semakin dipenuhi dengan teknologi, ada dua profesi yang dianggap sangat sulit untuk digantikan oleh kecerdasan buatan (AI), yaitu perawat dan tukang ledeng.
Menurut Demis Hassabis, CEO Google DeepMind, meskipun AI dapat mengambil alih banyak tugas dokter, pekerjaan perawat tetap tidak bisa digantikan. Ia menjelaskan, “Suatu hari nanti AI dapat melakukan banyak tugas yang saat ini ditangani dokter, tetapi tidak akan pernah bisa menggantikan perawat.” Hal ini karena pekerjaan perawat sangat bergantung pada hubungan manusia, empati, dan dukungan emosional hal-hal yang tidak bisa dilakukan oleh mesin.
Hassabis juga memprediksi bahwa dalam 5-10 tahun ke depan, kita akan melihat revolusi besar dalam dunia kedokteran berkat kehadiran AI. Saat ini, AI sudah mulai digunakan dalam praktik medis, seperti membaca hasil sinar-X dan menganalisis tes laboratorium dengan akurasi tinggi.
“Dalam beberapa kasus, AI bahkan dapat mengambil alih tanggung jawab diagnostik tertentu sepenuhnya,” tambahnya. Namun, ketika ditanya tentang perawat, ia menegaskan bahwa keperawatan melibatkan lebih dari sekadar mengikuti instruksi medis.
Baca Juga : BNI dan SMF Integrasikan Layanan Pembayaran Digital, Dukung Program 3 Juta Rumah
“Perawat tidak hanya memberikan perawatan fisik, tetapi juga menawarkan kenyamanan dan dukungan emosional yang penting dalam proses penyembuhan,” ujarnya.
Sementara itu, Geoffrey Hinton, seorang pelopor AI yang dikenal sebagai “Bapak AI”, juga berbicara tentang tantangan yang dihadapi AI dalam menggantikan pekerjaan tukang ledeng. Hinton, yang pernah bekerja di Google, bahkan mengungkapkan keinginannya untuk menjadi tukang ledeng.
“Akan butuh waktu lama sebelum AI bisa sehebat kita dalam manipulasi fisik,” katanya.
Ia menjelaskan bahwa pekerjaan tukang ledeng melibatkan keterampilan manual dan improvisasi yang sulit dilakukan oleh mesin.
“Pekerjaan perpipaan membutuhkan keterampilan fisik yang kompleks dan keahlian langsung yang saat ini tidak dapat ditiru oleh AI,” jelas Hinton.
Ia menekankan bahwa meskipun AI dapat mengubah cara kita bekerja di bidang lain, ada aspek-aspek tertentu dalam pekerjaan manusia, seperti memperbaiki pipa bocor atau memberikan dukungan emosional kepada pasien, yang tidak bisa digantikan oleh mesin.