“Ajang ini juga menjadi momentum penting untuk membuka akses pasar ekspor bagi pelaku industri furnitur dalam negeri,” kata Reni Yanita.
Yogyakarta, lanjut dia, yang dijadikan tempat pelaksanaan JIFFINA merupakan pusat budaya dan industri kreatif di Indonesia, sehingga memungkinkan buyer untuk melakukan factory visit langsung ke workshop perajin.
Selain itu, dengan adanya fasilitas bandara berskala internasional di Yogyakarta yang sudah memadai didukung dengan direct flight dari beberapa negara, sehingga memudahkan buyer untuk berkunjung.
Baca Juga: Kemenperin Serius Dongkrak Konsumsi Daging Lokal. Buktinya?
JIFFINA 2024 mengusung tema “The Eco Lifestyle Inspiring Forever” yang melanjutkan tema di tahun-tahun sebelumnya yang juga mengusung gaya hidup ramah lingkungan. Gaya hidup ramah lingkungan sendiri sedang diminati oleh pasar lokal maupun global.
Menariknya, JIFFINA 2024 memiliki program Business Matching yang mempertemukan buyer dan exhibitor dalam pertemuan formal di business lounge yang berada di dalam area pameran.
“Kami juga berharap pelaku industri furnitur dapat terus mengikuti tren pasar global dengan melakukan inovasi dan selalu melakukan eksplorasi kekayaan budaya nasional dengan kemasan modern,” imbuhnya.
Namun, sambung dia, tetap menjaga kelestarian lingkungan dalam rantai pasoknya, serta mengikuti kaidah ekonomi sirkular. Bila hal tersebut tercapai, Indonesia dapat menjadi trendsetter dalam pengembangan eco lifestyle furniture dan iklim industri furnitur menjadi semakin baik.






