URBANCITY.CO.ID – Penggunaan tenaga kerja oleh dunia usaha pada triwulan III-2024 terindikasi masih tumbuh dengan saldo bersih tertimbang (SBT) 2,91 persen. Namun, pertumbuhannya jauh lebih rendah dibanding SBT tenaga kerja triwulan II yang mencapai 4,93 persen.
Hal itu terungkap dari Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) yang dirilis Bank Indonesia (BI) beberapa hari lalu. SBT adalah hasil perkalian saldo bersih (SB) sektor usaha dengan bobot sektor usaha tersebut sebagai penimbang. Sedangkan SB adalah selisih antara persentase responden yang menjawab “meningkat” dan yang menjawab “menurun”.
Sektor yang SBT tenaga kerjanya masih meningkat, antara lain konstruksi sejalan dengan aktivitas proyek konstruksi dan real estate. Sedangkan sektor yang lain menurun.
Pada triwulan IV pertumbuhan penggunaan tenaga kerja oleh dunia usaha diperkirakan makin menurun, dengan SBT 2,40 persen dibanding 2,91 persen pada triwulan III. Penyumbang terbesar pertumbuhan penggunaan tenaga kerja itu adalah sektor jasa keuangan.
Sementara itu perkembangan upah tenaga kerja mengikuti kinerja dunia usaha yang melemah. Pelemahan itu tercermin dari nilai Saldo Bersih Tertimbang (SBT) kegiatan usaha triwulan III-2024 sebesar 14,40 persen, merosot dibanding SBT triwulan II yang tercatat 17,20 persen.
Baca juga: Jumlah Pekerja Manufaktur Terus Berkurang, Data BI Ini Buktinya
Pada semester II-2024 menurut SKDI-BI upah tetap tumbuh, tapi melambat dibanding semester I-2024 dan stabil dibanding semester II-2023.
Tercermin dari saldo bersih (SB) upah 12,96 persen pada semester II, jauh lebih rendah dibanding SB upah semester I yang mencapai 39,34 persen, namun relatif stabil dibanding SB upah semester II-2023 yang mencapai 12,97 persen. “SB upah pada seluruh sektor di semester dua tercatat melambat dibanding semester sebelumnya,” tulis SKDU BI.