URBANCITY.CO.ID – Walaupun ada berita-berita negatif tentang PHK terutama di industri tekstil, secara umum kondisi dunia usaha membaik kendati belum terlalu signifikan. Indikasi membaiknya aktivitas dunia usaha itu terlihat antara lain dari tingkat hunian hotel di Jakarta.
Menurut catatan konsultan properti Cushman & Wakefield dalam “Analisis 2024 dan Proyeksi 2025” yang dirilis pekan lalu, pada paruh kedua 2024 hanya terdapat satu hotel baru di Jakarta.
Yaitu, hotel untuk segmen upscale (bintang 5) 25hours Hotel Jakarta The Oddbird di District 8, SCBD Lot 28, yang beroperasi sejak November 2024.
Dengan beroperasinya hotel baru itu, pasokan kamar hotel di Jakarta selama 2024 bertambah 935 unit, sehingga total kumulatif pasokan kamar hotel bintang 3 hingga mewah sampai akhir 2024 diperkirakan mencapai 43.857 unit.
Dari jumlah itu, sebanyak 27,2 persen merupakan hotel bintang 3, 41,5 persen hotel bintang 4, 20,2 persen hotel bintang 5, dan 11,1 persen hotel mewah. “Tahun ini teridentifikasi ada 345 kamar hotel yang akan beroperasi,” tulis Cushman.
Cushman mencatat, membaiknya aktivitas dunia usaha mendorong peningkatan permintaan
kamar hotel di Jakarta. Terlihat dari tingkat hunian rata-rata bulanan yang membaik selama paruh kedua 2024 di kisaran 71-75 persen.
“Permintaan kamar hotel bisnis di Jakarta didominasi oleh kegiatan rapat perusahaan swasta dan instansi pemerintah, serta pelancong bisnis individu pada hari kerja,” tulis Cushman.
Baca juga: Paradise Indonesia Mau Naikkan Tarif Hotel, Tapi Bukan Karena Kenaikan PPN