URBANCITY.CO.ID – Pasar properti di Bali terus berkembang pesat setelah pandemi Covid-19, didorong oleh meningkatnya jumlah wisatawan dan minat investasi. Pada tahun 2024, Bali mencatat 6,3 juta kunjungan wisatawan asing, meningkat 19,5% dibandingkan tahun sebelumnya. Tren positif ini diperkirakan akan berlanjut pada tahun 2025 dengan lebih dari 6,5 juta turis mancanegara yang datang.
Dalam situasi ini, konsep hunian berkelanjutan atau sustainability housing semakin menarik perhatian para investor dan pembeli rumah. Laporan dari Knight Frank menunjukkan bahwa lebih dari 60% generasi milenial memilih hunian berdasarkan faktor keberlanjutan, menandakan adanya perubahan signifikan dalam preferensi pasar. Keberlanjutan kini bukan hanya sekadar tren, tetapi telah menjadi standar baru dalam industri properti.
Menanggapi kebutuhan ini, NPG Indonesia meluncurkan Ecoverse, sebuah kompleks hunian modern yang terletak di depan gerbang Nuanu Creative City, kawasan visioner seluas 44 hektare di Nyanyi, Kabupaten Tabanan. Proyek ini dirancang untuk mengintegrasikan gaya hidup modern dengan prinsip keberlanjutan, menjadikannya hunian ramah lingkungan pertama di area tersebut.
“Progres pembangunan saat ini sudah mencapai 50% dan jika sudah rampung, Ecoverse akan menjadi hunian ramah lingkungan pertama yang berdiri di depan Nuanu Creative City,” ungkap Evgeny Obolentsev, General Manager NPG Indonesia.
Baca Juga : Masterplan Hunian Terjangkau Ramah Lingkungan Ini Dinilai Terbaik
Ecoverse menawarkan 35 unit apartemen dan 16 unit townhouse bertingkat dua dan tiga, yang dirancang untuk memberikan kenyamanan maksimal sekaligus mengurangi dampak lingkungan. Penghuni akan mendapatkan akses eksklusif ke berbagai fasilitas premium di Nuanu Creative City, seperti ProEd Global School, Luna Beach Club, Lumeira Spa, taman hijau, serta jalur pejalan kaki yang nyaman.
Dengan desain modern yang selaras dengan alam, Ecoverse juga menerapkan teknologi smart design untuk meningkatkan efisiensi energi. “Kami percaya bahwa kehidupan mewah dapat berjalan beriringan dengan tanggung jawab lingkungan. Itulah sebabnya, kami mengaplikasikan semua teknik dan bahan terbaik dalam membangun hunian ini,” tambah Evgeny.
Salah satu fitur unggulan Ecoverse adalah ventilasi alami yang secara signifikan mengurangi kebutuhan pendingin udara. Ditambah dengan teknologi dinding multi-layer, hunian ini mampu meredam kebisingan secara efektif, menciptakan lingkungan yang tenang dan nyaman bagi penghuninya.
“Hal ini dimaksimalkan dengan penggunaan jendela aluminium AluRay, sebuah produk kaca jendela reinforced double-glazing premium yang mampu memberikan kekedapan suara maksimal dengan desain yang modern,” jelas Evgeny.
Baca Juga : Wamen PKP Fahri Hamzah Apresiasi Dukungan Jepang Dalam Pembangunan Hunian Layak Bagi Masyarakat
Untuk mendukung keberlanjutan, setiap unit di Ecoverse dilengkapi dengan panel tenaga surya yang menyediakan energi bersih dan terbarukan. Material yang digunakan dalam pembangunan, seperti kayu alami, beton ramah lingkungan, dan plester aman, dipilih dengan cermat untuk memastikan daya tahan dan estetika yang seimbang.
Ecoverse juga menerapkan sistem pengelolaan limbah berbasis daur ulang, memastikan bahwa keberlanjutan menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari penghuninya. Teknologi pendingin hemat energi atau eco-cooling juga diimplementasikan untuk menjaga suhu rumah tetap nyaman sambil mengurangi jejak karbon.
“Dan yang tak kalah pentingnya adalah eco-cooling, sistem pendingin hemat energi yang mampu menjaga rumah tetap nyaman, sekaligus mengurangi jejak karbon di lingkungan sekitar. Kami tidak hanya membangun kawasan hunian, tetapi juga kami menciptakan masa depan yang sadar lingkungan,” kata Evgeny.
Teknologi canggih yang diterapkan dalam proyek ini memungkinkan pengurangan emisi karbon dioksida hingga 450.000 kilogram per tahun, setara dengan menanam 10.000 batang pohon. Bagi NPG Indonesia, tantangan terbesar bukan hanya membangun hunian yang modern, tetapi juga memastikan keseimbangan dengan alam dan budaya Bali.
“Hal ini sangat penting bagi kami, agar tercipta keseimbangan yang harmonis antara pertumbuhan pariwisata dengan alam dan budaya Bali itu sendiri, bagi para penghuni Ecoverse nantinya,” tutup Evgeny.