URBANCITY.CO.ID – Penjualan mobil baru di Indonesia boleh stagnan di angka rata-rata 1 juta unit per tahun dalam 10 tahun terakhir. Bahkan, tahun ini penjualannya diprediksi kurang dari 1 juta unit. Namun, pada periode hampir bersamaan, ekspor mobil Indonesia justru melesat.
Menurut Plt. Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin Putu Juli Ardika, selama 2023 ekspor mobil CBU (completely built up) mencapai hampir 506 ribu unit dan mobil CKD (completely knock down) 65 ribu unit.
“Meskipun penjualan domestik stagnan, produksi mobil tetap meningkat untuk memenuhi permintaan ekspor,” katanya dalam sebuah diskusi di Jakarta, Rabu (10/7/2024), seperti dikutip keterangan tertulis Kemenperin.
Ekspor mobil CBU sebanyak hampir 506 ribu unit itu melesat dibanding 2016 yang baru 194 ribu unit. Atau meningkat 16,7 persen dibanding 2022 dan melampaui target ekspor 2023 sebanyak 500.000 unit.
Baca juga: Penjualan Mobil di Dalam Negeri Stagnan, Tapi Ekspor Meningkat
Sekretaris Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Kukuh Kumara dalam diskusi yang sama mengungkapkan, Filipina menjadi negara tujuan ekspor Indonesia terbanyak.
“Ekspor kita paling banyak ke Filipina, kemudian Meksiko. Di Meksiko yang paling diminati MPV (multi purpose vehicle atau mobil keluarga), sama kayak kita (yang kebanyakan konsumennya menyukai MPV),” ujarnya seperti dikutip CNBC Indonesia.
Rinciannya, ekspor mobil ke Filipina mencapai 159.121 unit, Meksiko 56.483 unit, Vietnam 40.241 unit, Saudi Arabia 40.289 unit, Thailand 37.004 unit, Timur Tengah & Afrika 25.287 unit, Jepang 23.260, Peru 14.501 unit, Uni Emirat Arab 13.951 unit, dan Kuwait 9.178 unit.