URBANCITY. CO. ID – Gunung Semeru mengalami erupsi besar pada Rabu, 19 November, dengan luncuran awan panas mencapai 14 kilometer. Peristiwa ini menimbulkan kepanikan dan mendorong warga di sekitar kawasan gunung untuk melakukan evakuasi.
Kasi Humas Polres Lumajang, Ipda Untoro, bilang kalau beberapa warga dari Desa Supiturang di Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, sekarang sudah pindah ke balai desa setempat. Katanya begini:
“Untuk sementara erupsi Gunung Semeru awan panas masih aman dari pemukiman warga. Tapi sementara warga dari Kamar A itu berkumpul di Balai Desa Supiturang (Kecamatan Pronojiwo),” kata Untoro, Rabu (19/11).
Lalu, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Jawa Timur, Satriyo Nurseno, juga cerita kalau ada warga lain yang mulai pindah ke daerah Oro-Oro Ombo dan Sumberurip, masih di Kecamatan Pronojiwo yang sama.
Baca Juga : Manfaatkan Lokasi Strategis, AgenBRILink Koperasi Desa Merah Putih Ini Berhasil Hidupkan Ekonomi Desa
“Sementara saat ini warga mulai mengungsi ke arah Oro-oro ombo dan Sumberurip,” kata Satriyo.
Satriyo jelasin lagi, Semeru mulai aktif banget dari pukul 14.13 WIB kemarin. Katanya:
“Telah terjadi Awan Panas Guguran (APG) pada Gunung Api Semeru, Kabupaten Lumajang. Pada Pukul 16.00 WIB, kenaikan Tingkat Aktivitas Gunung Semeru dari Level II (Waspada) ke Level III (Siaga),” kata Satriyo kepada CNNIndonesia.com.
Sekarang, Gunung Semeru udah status Awas, lho. Satriyo bilang, luncuran awan panasnya masih terus, amplitudonya maksimal 40 mm, dan jaraknya lebih dari 14 kilometer. Cuaca di sekitar gunung terlihat berawan dan gelap. Lagian, akses di Jembatan Gladak Perak juga ditutup buat jaga-jaga.
Yang bikin lega, belum ada kabar soal dampak atau korban dari kejadian ini.
“Dampak masih pendataan. Sementara korban nihil,” pungkasnya.



