URBANCITY.CO.ID – Survei Konsumen Bank Indonesia (BI) pada September 2024 yang dirilis kemarin (8/10/2024) mengungkapkan, rata-rata proporsi pendapatan yang dipakai masyarakat untuk konsumsi (average propensity to consume ratio) meningkat dari 73,5 persen (Agustus 2024) menjadi 74,1 persen (September 2024).
Yang paling tinggi peningkatan konsumsinya adalah kelompok pengeluaran terendah (Rp1-2 juta), dari 73,5 menjadi 76,0 persen. Disusul kelompok pengeluaran tertinggi (> Rp5 juta) dari 67,4 menjadi 69,2 persen.
Sedangkan konsumsi kelompok pengeluaran Rp2,1-3 juta dan Rp4,1-5 juta hanya naik tipis. Sementara konsumsi kelompok pengeluaran Rp3,1-4 juta menurun tipis. Konsumsi meningkat, rasio cicilan utang dan tabungan menurun.
Survei BI itu menyebutkan, pada September 2024 proporsi pendapatan konsumen yang digunakan untuk membayar cicilan utang (debt to income ratio), dan proporsi pendapatan yang ditabung (saving to income ratio) sedikit turun dibanding Agustus 2024, menjadi 10,6 persen dan 15,3 persen.
Yang paling tinggi penurunan rasio cicilan utangnya adalah kelompok pengeluaran tertinggi (>Rp5 juta) dari 15,3 persen (Agustus 2024) menjadi 13,7 persen (September 2024). Makan tabungan
Baca juga: Kaum Menengah Masih Kurangi Belanja, Was-Was dengan Prospek Penghasilannya
Sedangkan kelompok pengeluaran Rp1-2 juta dan Rp2,1-3 juta, rasio cicilan utangnya hanya berkurang 0,1 dan 0,2 persen dibanding Agustus 2024, serta kelompok pengeluaran Rp3,1-4 juta dan Rp4,1-5 juta bertambah cicilan utangnya 0,2 dan 0,5 persen.