Dari sisi Terminal Usage Agreement (TUA) di FSRU Lampung pada tahun 2024 mencapai 72 BBTUD. “Jika melihat historical dari tahun ke tahun, volume TUA di FSRU Lampung menunjukkan peningkatan. Hal ini sejalan dengan ketersediaan pasokan gas pipa yang mengalami penurunan. PLN juga me-utilisasi FSRU Lampung, sehingga memberikan nilai tambah bagi pendapatan sekaligus memberikan layanan kepada PLN,” jelas Fadjar.
LNG Trading internasional yang dijalankan pada 2024 juga akan berkelanjutan di tahun 2025. PGN berhasil menjual 7 kargo LNG di pasar internasional. “Bisnis LNG trading ini cukup prospektif, karena margin yang didapatkan cukup bagus dan memberikan tambahan laba PGAS di tahun 2024 dan akan berkelanjutan di tahun 2025,” kata Fadjar.
Baca juga: PGN SOR 1 Ajak Siswa SD PAB 4 Manunggal Kenali Pentingnya Energi Bersih
Fadjar melanjutkan, PGN sedang melakukan penjajakan untuk perpanjangan kontraktual dengan market dalam rangka melanjutkan LNG Trading pada tahun 2026. Hal ini tentunya dilakukan untuk mendapatkan sustainability usaha LNG trading internasional.
Fundamental bisnis juga akan diperkuat melalui beberapa project strategis pipeline maupun beyond pipeline, dimana realisasi CAPEX mencapai USD 255 Juta pada tahun 2024. Beberapa project strategis yaitu Pipa Cikampek – Plumpang, Pipa Tegal – Cilacap, serta revitalisasi tanki LNG di Arun yang sudah sangat dinantikan utilisasinya oleh pelanggan. Project strategis yang dijalankan menjadi peluang ke depan untuk tambahan margin yang semakin baik untuk PGN.